Sabtu, 03 Maret 2012

MENERAPKAN KESEHATAN KESELAMATAN KERJA_EFFEK KEJUTAN LISTRIK






Ada tiga hal yang akan di pelajari disini,,, yaitu:

q  EFEK KEJUTAN LISTRIK
q  PERANGKAT PENGAMAN LISTRIK
q  PROSEDUR  PERTOLONGAN  PERTAMA  PADA PENANGANAN AKIBAT  ELECRICAL  SHOCK DAN TERBAKAR
Siapa yang belum pernah tersengat listrik? Jika anda salah satu yang belum pernah mengalaminya maka belum lengkaplah hidup anda,, haha,, becanda. Listrik sebenarnya bersahabat, mbanyak manfaat, dan merupakan sumber energy yang mudah untuk dirubah ke bentuk energy lain. Bayangkan jika Rab Sang Maha Pencipta  tidak menciptakan energy yang namanya listrik atau setrum!!! Aaazzzzz,,, malam hari pake lilin, cempor, atau obor, nyetrika pake areng, kipas angin pake hihid, tak ada TV, Radio, telphon, mobile phone, BB, computer, takan bisa FB’an, Twitteran, dan pertumbuhan penduduk akan sangat pesat karena malamnya gelap terus,,, hahah…
Namun disamping banyak gunanya, listrik juga bisa jadi pedang bermata dua (emang ada pedang bermata?) jika tidak berhati-hati kita bisa tersengat/ tersetrum/ kasetrum. Makanya dalam ilmu yang dinamakan Kesehatan Keselamatan Kerja ( K3 ) hal ini peru di pelajari,,, nah inilah yang akan di pelajari buat anak2 SMK,,, tah baca,,, nanti keluar di ulangan,,,
A.      EFEK KEJUTAN LISTRIK
Jantung sebagai organ tubuh yang paling rentan terhadap pengaruh aliran arus listrik dan ada empat batasan jika kita tersengat aliran listrik
  Daerah 1  (0,1 sd 0,5mA) jantung tidak terpengaruh sama sekali bahkan dalam jangka waktu lama.
  Daerah 2  (0,5 sd 10 mA) jantung bereaksi dan rasa kesemutan muncul dipermukaan kulit. Diatas 10mA  sampai 200mA  jantung tahan sampai jangka waktu maksimal 2 detik saja.
  Daerah 3  (200 sd 500mA) Jantung merasakan sengatan kuat dan terasa sakit, jika melewati 0,5 detik masuk daerah bahaya.
  Daerah 4  (diatas 500mA) jantung akan rusak secara permanen 
Efek lainnya yang dapat diakibatkan sengatan listik,,,
a)      Burn
Jaringan pemanasan karena resistensi dapat menyebabkan luka bakar yang luas dan dalam. Tegangan tinggi (> 500 dengan 1000 V) sengatan cenderung menyebabkan luka bakar internal karena energi yang besar yang tersedia dari sumber.
b)      Ventricular Fibrillation (Fibrilasi Otot Jantung)
Sebuah tegangan rendah (110 ke 220 V), 60-Hz AC saat bergerak melalui dada untuk sepersekian detik dapat menyebabkan fibrilasi ventrikel pada arus terendah 60mA.dan untuk  DC, 300 sampai 500 mA. Jika mengalir  langsung ke jantung (misalnya melalui kateter jantung atau elektroda lainnya), pda arus 1 mA, (AC atau DC) dapat menyebabkan fibrilasi. Fibrilasi biasanyamematikan karena semua sel otot jantung bergerak secara independen. Di atas 200mA, kontraksi otot sangat kuat sehingga otot jantung tidak dapat bergerak sama sekali.
c)       Neurological Effect
Kestrum juga dapat menyebabkan gangguan pada system Saraf kita terutama jantung dan paru-paru
B.      PERANGKAT PENGAMAN LISTRIK
Pada Umumnya Alat Pengaman Listrik Yang Sering Digunakan Diantaranya
1.       Sekring
2.       MCB (Miniature Circuit Breaker)
3.       GFCI (Ground Fault Circuit Interrupter)
4.       ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker)
Daftar diatas merupakan beberpa alat pengaman listrik baik untuk di rumah maupun di industri,,,
1.       Sekring
Pada mulanya sekring adalah penghantar arus biasa yang terdiri dari kabel serabut tipis, namun jika terjadi Arus berlebih/hubungan arus pendek/konsleting (saluran Fasa terhubung langsung dengan Netral tanpa melalui sebuah rangkaian yang mengakibatkan arus begitu besar dan menghasilkan panas tinggi yang berpotensi terjadi kebakaran) maka kabel serabut tipis tersebut akan terputus sehingga arus tidak dapat mengalir kembali.
Tampak samping bentuk sekring
bagian dalam sekring yang terdiri dari kabel serabut tipis yang akan terputus jika terjadi konsleting

tampak depan sekring


2.       MCB  (Miniature Circuit Breaker)
Prinsip dasar kerjan MCB adalah untuk memutuskan hubungan rangkaian apabila terjadi beban lebih. Konstruksi di dalamnya berupa bimetal atau perangkat elektromagnet. Bimetal tersebut akan membuka kontak atau memutus saklar ketika ada arus berlebih. Bila bimetal ataupun elektromagnet bekerja, maka ini akan memutus hubungan kontak yang terletak pada pemadam busur dan membuka saklar.

MCB
macam-macam MCB ada yang single, doble dan triple bahkan lebih
-

bagian dalam, MCB

Keterangan gambar :
1. Tuas aktuaror operasi On-Off
2. Mekanisme Actuator
3. Kontak penghubung
4. Terminal Input-Output
5. Batang Bimetal
6. Plat penahan & penyalur busurapi
7. Solenoid / Trip Coil
8. Kisi-kisi pemadam busur api


3.       GFCI (Ground Fault Circuit Interrupter)
GFCI adalah Ground Fault Circuit Interrupter, yang berfungsi memutus rangkaian jika terjadi kesalahan dalam grounding. Jika ada seseorang yang terkena sengatan listrik, secara otomatis dia akan meng-grounding-kan rangkaian.
GFCI sendiri memiliki ground referensi. Ketika ground dari manusia dibandingkan dengan ground referensi, maka ground dari manusia dianggap suatu kesalahan. Maka GFCI akan memutus rangkaian dalam waktu kurang dari seperempat detik. Bagian dalam dari GFCI menyerupai Sekring model baru.

4.       ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker)
Cara kerja atau prinsif kerja ELCB adalah ketika terjadi kontak antara listrik dan tubuh manusia,maka arus akan mengalir melalui tubuh manusia ke grounding atau bumi maka akan terjadi perbedaan total arus yang melewati ELCB sehingga akan memicu alat tersebut memutuskan arus listrik seketika. 
Di dalam ELCB tidak terdapat pengaman thermal ataupun magnetis (kecuali adanya tambahan komponen). Komponen ini juga tidak dapat digunakan untuk mendeteksi kebocoran arus yang melebihi 6kA.


C.      PROSEDUR  PERTOLONGAN  PERTAMA  PADA PENANGANAN AKIBAT  ELECRICAL  SHOCK DAN TERBAKAR
Pertama Matikan sumber listrik jika memungkinkan. Jika tidak, putuskan hubungan antara sumber listrik dengan korban menggunakan benda yang kering bukan logam jangan menyentuh korban secara langsung karena kemungkinan arus listrik akan mengalir pada tubuh anda juga.

matikan saklar

atau matikan MCB

jauhkan korban dengan kabel menggunakan alat non konduktor

Kedua Periksa tanda-tanda pernafasan, denyut jantung, dan pergerakan korban.

Ketiga
 Panggil bantuan di sekitar tempat kejadian.

Keempat 
Jika korban tidak bernafas dan denyut nadi berhenti lakukan CPR (pemberian nafas buatan) lalu penekanan di bagian dada 4 –5,5 cm.

periksa denyut nadi
panggil bantuan jika perlu (aduh,, di gambar dah gosong tuh korban)

posisi awal sebelum mencipok,, eh salah  maksudya
memberi napas buatan

langsung cium,, eh salah lagi, masudnya langsung beri napas buatan sekencang anda bisa meniup.


jika belum bernapas dan jantung belum berdenyut, lakukan penekanan di bagian dada,,
jika masih tidak bernafas bawa ke rumah sakit,, mudah-mudahan aja masih bisa tertolong,,, (klo yg nolong cantik biasanya cepet siuman tuh,,, haha becanda gan..) 





SEKIAN DAN TERIMAKASIH haha,,, MOHON MAAF jika ada penulisan yang salah atau tidak sesuai EYD dan kurang berkenan,, untuk Kompetensi dasar lainya belum saya edit murid-muridku X TAV 1-4...
Daftar Pustaka

Drs. Heru Subagyo, Keselamatan Kerja, APEI-JATIM 2000
Ir. Imam Soebari, Keselamatan dan Kesehatan Kerja(K3), APEI-JATIM
2000
H.N.C. Stam, Keselamatan dan Kesehatan di Tempat Kerja, Katalis-
Jakarta 1989
Tia Setiawan, Harun Keselamatan Kerja dan Tata Laksana Bengkel,
Depdikbud 1980

     UNTUK YANG INGIN POWeR POINtNYA saya belum ngupload nih,,, tapi bisa request lewat pesan KE-
langsung ajah kirim pesan dengan format REG<SPASI>JUDUL<spasi>Email






1 komentar:

  1. http://cgggo.blogspot.com/2012/10/membuat-lampu-hemat-energi-dari-led.html

    BalasHapus