Ada tiga hal yang akan di pelajari disini,,, yaitu:
q EFEK
KEJUTAN LISTRIK
q PERANGKAT
PENGAMAN LISTRIK
q PROSEDUR PERTOLONGAN
PERTAMA PADA PENANGANAN
AKIBAT ELECRICAL SHOCK DAN TERBAKAR
Siapa yang belum pernah tersengat listrik? Jika anda salah satu yang
belum pernah mengalaminya maka belum lengkaplah hidup anda,, haha,, becanda.
Listrik sebenarnya bersahabat, mbanyak manfaat, dan merupakan sumber energy yang
mudah untuk dirubah ke bentuk energy lain. Bayangkan jika Rab Sang Maha Pencipta tidak menciptakan
energy yang namanya listrik atau setrum!!! Aaazzzzz,,, malam hari pake lilin,
cempor, atau obor, nyetrika pake areng, kipas angin pake hihid, tak ada TV,
Radio, telphon, mobile phone, BB, computer, takan bisa FB’an, Twitteran, dan
pertumbuhan penduduk akan sangat pesat karena malamnya gelap terus,,, hahah…
Namun disamping banyak gunanya, listrik juga bisa jadi pedang bermata dua
(emang ada pedang bermata?) jika tidak berhati-hati kita bisa tersengat/ tersetrum/
kasetrum. Makanya dalam ilmu yang dinamakan Kesehatan Keselamatan Kerja ( K3 ) hal
ini peru di pelajari,,, nah inilah yang akan di pelajari buat anak2 SMK,,, tah
baca,,, nanti keluar di ulangan,,,
A. EFEK
KEJUTAN LISTRIK
Jantung sebagai organ tubuh yang paling rentan terhadap
pengaruh aliran arus listrik dan ada empat batasan jika kita tersengat aliran
listrik
Daerah
1 (0,1 sd 0,5mA) jantung tidak
terpengaruh sama sekali bahkan dalam jangka waktu lama.
Daerah
2 (0,5 sd 10 mA) jantung bereaksi
dan rasa kesemutan muncul dipermukaan kulit. Diatas 10mA sampai 200mA
jantung tahan sampai jangka waktu maksimal 2 detik saja.
Daerah
3 (200 sd 500mA) Jantung merasakan
sengatan kuat dan terasa sakit, jika melewati 0,5 detik masuk daerah bahaya.
Daerah
4 (diatas 500mA) jantung akan rusak
secara permanen
Efek lainnya yang dapat diakibatkan sengatan listik,,,
a) Burn
Jaringan pemanasan karena resistensi dapat
menyebabkan luka bakar yang luas dan dalam. Tegangan
tinggi (> 500 dengan 1000
V) sengatan cenderung menyebabkan luka bakar internal
karena energi yang besar yang tersedia dari sumber.
b) Ventricular
Fibrillation (Fibrilasi Otot Jantung)
Sebuah tegangan
rendah (110 ke 220 V), 60-Hz AC saat bergerak
melalui dada untuk sepersekian detik dapat
menyebabkan fibrilasi ventrikel pada arus terendah 60mA.dan
untuk DC, 300 sampai 500 mA. Jika mengalir
langsung ke jantung
(misalnya melalui kateter jantung
atau elektroda lainnya), pda arus 1 mA, (AC atau DC) dapat
menyebabkan fibrilasi. Fibrilasi biasanyamematikan karena
semua sel otot jantung bergerak secara independen. Di atas 200mA,
kontraksi otot sangat kuat sehingga otot jantung tidak
dapat bergerak sama sekali.
c) Neurological
Effect
Kestrum juga dapat menyebabkan gangguan pada system Saraf
kita terutama jantung dan paru-paru
B. PERANGKAT
PENGAMAN LISTRIK
Pada Umumnya Alat Pengaman Listrik Yang Sering Digunakan Diantaranya
1. Sekring
2. MCB
(Miniature Circuit Breaker)
3. GFCI
(Ground Fault Circuit Interrupter)
4. ELCB (Earth
Leakage Circuit Breaker)
Daftar diatas merupakan beberpa alat pengaman listrik baik
untuk di rumah maupun di industri,,,
1. Sekring
Pada mulanya sekring adalah
penghantar arus biasa yang terdiri dari kabel serabut tipis, namun jika terjadi
Arus berlebih/hubungan arus pendek/konsleting (saluran Fasa terhubung langsung
dengan Netral tanpa melalui sebuah rangkaian yang mengakibatkan arus begitu
besar dan menghasilkan panas tinggi yang berpotensi terjadi kebakaran) maka
kabel serabut tipis tersebut akan terputus sehingga arus tidak dapat mengalir
kembali.
Tampak samping bentuk sekring |
bagian dalam sekring yang terdiri dari kabel serabut tipis yang akan terputus jika terjadi konsleting |
tampak depan sekring |
2. MCB
(Miniature Circuit Breaker)
Prinsip dasar kerjan MCB adalah
untuk memutuskan hubungan rangkaian apabila terjadi beban lebih.
Konstruksi di dalamnya berupa bimetal atau perangkat elektromagnet.
Bimetal tersebut akan membuka kontak atau memutus saklar ketika ada arus
berlebih. Bila bimetal ataupun elektromagnet bekerja, maka ini akan
memutus hubungan kontak yang terletak pada pemadam busur dan membuka saklar.
MCB |
macam-macam MCB ada yang single, doble dan triple bahkan lebih |
bagian dalam, MCB |
Keterangan gambar :
1. Tuas aktuaror operasi On-Off
2. Mekanisme Actuator
3. Kontak penghubung
4. Terminal Input-Output
5. Batang Bimetal
6. Plat penahan & penyalur busurapi
7. Solenoid / Trip Coil
8. Kisi-kisi pemadam busur api
1. Tuas aktuaror operasi On-Off
2. Mekanisme Actuator
3. Kontak penghubung
4. Terminal Input-Output
5. Batang Bimetal
6. Plat penahan & penyalur busurapi
7. Solenoid / Trip Coil
8. Kisi-kisi pemadam busur api
3. GFCI
(Ground Fault Circuit Interrupter)
GFCI adalah Ground Fault Circuit
Interrupter, yang berfungsi memutus rangkaian jika terjadi kesalahan dalam
grounding. Jika ada seseorang yang terkena sengatan listrik, secara otomatis
dia akan meng-grounding-kan rangkaian.
GFCI sendiri memiliki ground
referensi. Ketika ground dari manusia dibandingkan dengan ground referensi,
maka ground dari manusia dianggap suatu kesalahan. Maka GFCI akan memutus
rangkaian dalam waktu kurang dari seperempat detik. Bagian dalam dari GFCI
menyerupai Sekring model baru.
4. ELCB (Earth
Leakage Circuit Breaker)
Cara kerja atau prinsif kerja ELCB
adalah ketika terjadi kontak antara listrik dan tubuh manusia,maka arus
akan mengalir melalui tubuh manusia ke grounding atau bumi maka akan
terjadi perbedaan total arus yang melewati ELCB sehingga akan memicu alat
tersebut memutuskan arus listrik seketika.
Di dalam ELCB tidak terdapat
pengaman thermal ataupun magnetis (kecuali adanya tambahan komponen). Komponen
ini juga tidak dapat digunakan untuk mendeteksi kebocoran arus yang
melebihi 6kA.
C. PROSEDUR PERTOLONGAN
PERTAMA PADA PENANGANAN
AKIBAT ELECRICAL SHOCK DAN TERBAKAR
Pertama Matikan
sumber listrik jika memungkinkan. Jika tidak, putuskan hubungan antara sumber
listrik dengan korban menggunakan benda yang kering bukan logam jangan
menyentuh korban secara langsung karena kemungkinan arus listrik akan mengalir
pada tubuh anda juga.
matikan saklar |
atau matikan MCB |
jauhkan korban dengan kabel menggunakan alat non konduktor |
Kedua Periksa
tanda-tanda pernafasan, denyut jantung, dan pergerakan korban.
Ketiga Panggil bantuan di sekitar tempat kejadian.
Keempat Jika korban tidak bernafas dan denyut nadi berhenti lakukan CPR (pemberian nafas buatan) lalu penekanan di bagian dada 4 –5,5 cm.
Ketiga Panggil bantuan di sekitar tempat kejadian.
Keempat Jika korban tidak bernafas dan denyut nadi berhenti lakukan CPR (pemberian nafas buatan) lalu penekanan di bagian dada 4 –5,5 cm.
periksa denyut nadi |
panggil bantuan jika perlu (aduh,, di gambar dah gosong tuh korban) |
posisi awal sebelum mencipok,, eh salah maksudya memberi napas buatan |
langsung cium,, eh salah lagi, masudnya langsung beri napas buatan sekencang anda bisa meniup. |
SEKIAN DAN TERIMAKASIH haha,,, MOHON MAAF jika ada penulisan yang salah atau tidak sesuai EYD dan kurang berkenan,, untuk Kompetensi dasar lainya belum saya edit murid-muridku X TAV 1-4...
Daftar Pustaka
Drs. Heru Subagyo, Keselamatan Kerja,
APEI-JATIM 2000
Ir. Imam Soebari, Keselamatan dan Kesehatan Kerja(K3),
APEI-JATIM
2000
H.N.C. Stam, Keselamatan dan Kesehatan di Tempat Kerja, Katalis-
Jakarta 1989
Tia Setiawan, Harun Keselamatan Kerja dan
Tata Laksana Bengkel,
Depdikbud
1980
UNTUK YANG INGIN POWeR POINtNYA saya belum ngupload nih,,, tapi bisa request lewat pesan KE-
langsung ajah kirim pesan dengan format REG<SPASI>JUDUL<spasi>Email
http://cgggo.blogspot.com/2012/10/membuat-lampu-hemat-energi-dari-led.html
BalasHapus