Kamis, 15 Maret 2012

K3_MENDEMONSTRASIKAN PENGGUNAAAN FASILITAS PERALATAN KESELAMATAN KERJA


MENDEMONSTRASIKAN PENGGUNAAAN FASILITAS PERALATAN KESELAMATAN KERJA


A. PENGENALAN PERALATAN TOMBOL – TOMBOL EMERGENSIA.     PENGENALAN PERALATAN TOMBOL – TOMBOL EMERGENSI

1. Emergency Push Button adalah alat yang dapat digunakan sebagai tombol untuk membuka Access Control system. Button ini terutama digunakan sebagai trigger untuk membuka pintu yang terkontrol secara elektronik.


2. Stainless Push Button adalah alat yang dapat digunakan sebagai tombol untuk membuka Access Control system. Button ini terutama digunakan sebagai trigger untuk membuka pintu yang terkontrol secara elektronik


3. Touchless Exit Button adalah sensor yang dapat digunakan sebagai pengganti tombol untuk membuka pintu yang diintegrasikan dengan akses kontrol sistem
4. Wide Plastic Exit Button adalah alat yang dapat digunakan sebagai tombol untuk membuka Access Control system




                                                 


                                                                                           


5. Stainless Steel Exit Button adalah alat yang dapat digunakan sebagai tombol untuk membuka Access Control system
B.     PRINSIP KERJA DETEKTOR

1.            PRINSIP KERJA DETEKTOR ASAP
·       1.  SMOKE DETEKTOR

Smoke detector yaitu detector atau sensor  yang bekerja bila terkena asap atau debu dengan batas yang telah di tentukan, jika dalam sebuah ruangan timbu atau terdapet asap maka sensor ini akan mendeteksinya dan akan memicu alarm kebakaran menyala.
Pada prakteknya smoke detector di gunakan untuk memproteksi secara dini ruangan dari kebakaran dengan mendeteksi asap yang keluar sebelum api membesar. Sering di gunakan di ruangan seperti ruang tamu, ruang makan, ruang komputer, kamar tidur dan lain sebagainya.
Jenis Smoke detector ada 2 yaitu Optical Smoke Detector dan Ionization Smoke Detector. Perbedaan keduanya terletak dari sensor pendeteksi asapnya. Optical Smoke Detector menggunakan sinar infrared yang sensitif terhadap asap, sedangkan Type Ion menggunakan sensor yang sensitive terhadap reaksi kimia. Untuk pembahasan detailnya bisa dilihat di wikipedia.
Harga Optical Smoke detector biasanya lebih mahal dari yang Ionization. Ini di sebabkan type yang optical lebih akurat dalam mendeteksi asap, sedangkan yang ion kadang2 partikel yang bukan asap (debu misalnya) bisa terdeteksi









































        2. Heat Detektor
Yaitu detector yang bekerja berdasarkan adanya kecepatan naiknya temperature dan batas temperature maximal yang diperbolehkan (135 F/57 C)
Jenis sensor ini ada 2 macam, yang pertama di kenal dengan istilah ROR (Rate Of Rise) dan satunya lagi Fixed Heat Detector.

·         ROR (Rate Of Rise)
Sensor ini dapat mendeteksi Panas api tanpa harus terbakar langsung. Di dalam sensornya ada lempengan bimetal yang akan kontak bila sensor ini di kenai perubahan suhu yang cukup signifikan (biasanya perubahan suhu antara 6,7 - 8,3 derajat celcius/menit). Ketika suhunya normal kembali bimetal ini akan kembali seperti semula. Tapi kalau sensor ini terkena langsung api dan lepas kontaknya ya pastinya tidak bisa digunakan lagi. Untuk men-test dapat menggunakan hair dryer biasa, hembusan angin panas dari hair dryer cukup untuk men-'trigger' ROR tanpa merusaknya.
·         Fixed Heat Detector
Secara fisik, tidak ada perbedaan dari type ROR. Yang membedakanya hanyalah type ini baru akan mengirim kontak alarm bila suhu sudah mencapai 58 derajat celcius. Setelah itu sensor tidak bisa di gunakan lagi dan harus di ganti. Biasanya type ini di pasang di ruang panel, ruang genset atau ruang pompa, karena kondisi ruang2 tersebut dalam kondisi normalnya saja sudah panas, dan untuk mencegah terjadinya 'false alam' bila sensor yang di pasang type ROR.
Perbedaan fungsi dua type di atas yang menentukan type Heat Detector mana yang paling cocok di tempatkan di sebuah ruangan.
Heat Detector paling banyak di gunakan pada installasi Fire Alarm di gedung2 bertingkat berpasangan dengan Smoke Detector. Heat Detector bukanlah sensor untuk keselamatan, sebab sensor ini baru memberikan sinyal alarm bila sudah muncul api, untuk keselamatan Smoke detector lebih cocok digunakan. Heat Detector tidak membutuhkan power supply, sedangkan harganya tidak mahal kok.. untuk Merk China bisa di beli dengan harga kira2 100ribuan.\

            


3.     HALON
Alat pemadam kebakaran Halon digunakan secara luas untuk kebakaran pada komputer dan peralatan elektronik. Alat pemadam portabel berisi 'Halon 1211 dan sistem tetap yang digunakan' Halon 1301 '. Ketika disadari bahwa gas yang digunakan adalah yang paling merusak lingkungan dalam hal penipisan lapisan ozon, penggunaan sebagian besar dilarang.
Halon merupakan salah satu kelompok Bahan Perusak Ozon (BPO) yang diatur produksi dan konsumsinya dalam Protokol Montreal



Halon merupakan salah satu dari Alat Pemadam Api Ringan (APAR) yaitu diantaranya:
1. APAR Jenis Air
2. APAR Jenis Busa
3. APAR Jenis Karbon Dioksida
4. APAR Jenis Serbuk Kimia Kering (dry chemical powder)
5. APAR Jenis Gas Halon dan Pasca Halon


4. Water Sprinkler Pemadam Kebakaran

Sprinkler bekerja dengan menggunakan sistem pendeteksi panas, sehingga prinsipnya hampir sama dengan heat detector detektor panas yang saya maksud untuk sprinkler biasanya dinamakan sprinkler head sprinkler head akan pecah atau meleleh jika terkena panas, titik pecah atau melehnya suatu head sprinkler tergantung dari spesifikasi panas yang kita inginkan.
          Alat ini merupakan Mechanical Accessories, biasa di gunakan untuk installasi Fire Fighting. Berfungsi sebagai pemadam kebakaran secara otomatis bila sprinkler ini terkena api / suhu mencapai 68 derajat celcius. Warna merah di tabung kaca adalah air raksa yang akan memuai dan memecahkan tabung kaca bila terkena panas. Hubungannya dengan Automation adalah ketika Head sprinkler pecah dan mengeluarkan air, maka air dalam pipa akan mengalir, aliran air ini akan memicu flow switch dan flow switch inilah yang memberikan informasi ke perangkat electronic seperti Fire Alarm atau Building Automation System















5. Fire Damper

      Fire damper merupakan alat untuk memblokir lubang pentilasi secara otomatis jika terjadi kebakaran, dengan kata lain alat ini akan membatasi oksigen sehingga kebakaran tidak akan terlalu besar karena suplai oksigen yang minim. Pada prinsifnya jika oksigen semakin minim maka kebakaran semakin kecil karena kebakaran merupakan proses oksidasi yang memerlukan iksigen.















   ¨Drs. Heru Subagyo, Keselamatan Kerja, APEI-JATIM  2000
¨Ir. Imam Soebari, Keselamatan dan Kesehatan Kerja(K3), APEI-JATIM2000
¨H.N.C. Stam, Keselamatan dan Kesehatan di Tempat Kerja, Katalis-Jakarta 1989
¨Tia Setiawan, Harun Keselamatan Kerja dan Tata Laksana Bengkel,Depdikbud 1980




Sabtu, 03 Maret 2012

MENERAPKAN KESEHATAN KESELAMATAN KERJA_EFFEK KEJUTAN LISTRIK






Ada tiga hal yang akan di pelajari disini,,, yaitu:

q  EFEK KEJUTAN LISTRIK
q  PERANGKAT PENGAMAN LISTRIK
q  PROSEDUR  PERTOLONGAN  PERTAMA  PADA PENANGANAN AKIBAT  ELECRICAL  SHOCK DAN TERBAKAR
Siapa yang belum pernah tersengat listrik? Jika anda salah satu yang belum pernah mengalaminya maka belum lengkaplah hidup anda,, haha,, becanda. Listrik sebenarnya bersahabat, mbanyak manfaat, dan merupakan sumber energy yang mudah untuk dirubah ke bentuk energy lain. Bayangkan jika Rab Sang Maha Pencipta  tidak menciptakan energy yang namanya listrik atau setrum!!! Aaazzzzz,,, malam hari pake lilin, cempor, atau obor, nyetrika pake areng, kipas angin pake hihid, tak ada TV, Radio, telphon, mobile phone, BB, computer, takan bisa FB’an, Twitteran, dan pertumbuhan penduduk akan sangat pesat karena malamnya gelap terus,,, hahah…
Namun disamping banyak gunanya, listrik juga bisa jadi pedang bermata dua (emang ada pedang bermata?) jika tidak berhati-hati kita bisa tersengat/ tersetrum/ kasetrum. Makanya dalam ilmu yang dinamakan Kesehatan Keselamatan Kerja ( K3 ) hal ini peru di pelajari,,, nah inilah yang akan di pelajari buat anak2 SMK,,, tah baca,,, nanti keluar di ulangan,,,
A.      EFEK KEJUTAN LISTRIK
Jantung sebagai organ tubuh yang paling rentan terhadap pengaruh aliran arus listrik dan ada empat batasan jika kita tersengat aliran listrik
  Daerah 1  (0,1 sd 0,5mA) jantung tidak terpengaruh sama sekali bahkan dalam jangka waktu lama.
  Daerah 2  (0,5 sd 10 mA) jantung bereaksi dan rasa kesemutan muncul dipermukaan kulit. Diatas 10mA  sampai 200mA  jantung tahan sampai jangka waktu maksimal 2 detik saja.
  Daerah 3  (200 sd 500mA) Jantung merasakan sengatan kuat dan terasa sakit, jika melewati 0,5 detik masuk daerah bahaya.
  Daerah 4  (diatas 500mA) jantung akan rusak secara permanen 
Efek lainnya yang dapat diakibatkan sengatan listik,,,
a)      Burn
Jaringan pemanasan karena resistensi dapat menyebabkan luka bakar yang luas dan dalam. Tegangan tinggi (> 500 dengan 1000 V) sengatan cenderung menyebabkan luka bakar internal karena energi yang besar yang tersedia dari sumber.
b)      Ventricular Fibrillation (Fibrilasi Otot Jantung)
Sebuah tegangan rendah (110 ke 220 V), 60-Hz AC saat bergerak melalui dada untuk sepersekian detik dapat menyebabkan fibrilasi ventrikel pada arus terendah 60mA.dan untuk  DC, 300 sampai 500 mA. Jika mengalir  langsung ke jantung (misalnya melalui kateter jantung atau elektroda lainnya), pda arus 1 mA, (AC atau DC) dapat menyebabkan fibrilasi. Fibrilasi biasanyamematikan karena semua sel otot jantung bergerak secara independen. Di atas 200mA, kontraksi otot sangat kuat sehingga otot jantung tidak dapat bergerak sama sekali.
c)       Neurological Effect
Kestrum juga dapat menyebabkan gangguan pada system Saraf kita terutama jantung dan paru-paru
B.      PERANGKAT PENGAMAN LISTRIK
Pada Umumnya Alat Pengaman Listrik Yang Sering Digunakan Diantaranya
1.       Sekring
2.       MCB (Miniature Circuit Breaker)
3.       GFCI (Ground Fault Circuit Interrupter)
4.       ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker)
Daftar diatas merupakan beberpa alat pengaman listrik baik untuk di rumah maupun di industri,,,
1.       Sekring
Pada mulanya sekring adalah penghantar arus biasa yang terdiri dari kabel serabut tipis, namun jika terjadi Arus berlebih/hubungan arus pendek/konsleting (saluran Fasa terhubung langsung dengan Netral tanpa melalui sebuah rangkaian yang mengakibatkan arus begitu besar dan menghasilkan panas tinggi yang berpotensi terjadi kebakaran) maka kabel serabut tipis tersebut akan terputus sehingga arus tidak dapat mengalir kembali.
Tampak samping bentuk sekring
bagian dalam sekring yang terdiri dari kabel serabut tipis yang akan terputus jika terjadi konsleting

tampak depan sekring


2.       MCB  (Miniature Circuit Breaker)
Prinsip dasar kerjan MCB adalah untuk memutuskan hubungan rangkaian apabila terjadi beban lebih. Konstruksi di dalamnya berupa bimetal atau perangkat elektromagnet. Bimetal tersebut akan membuka kontak atau memutus saklar ketika ada arus berlebih. Bila bimetal ataupun elektromagnet bekerja, maka ini akan memutus hubungan kontak yang terletak pada pemadam busur dan membuka saklar.

MCB
macam-macam MCB ada yang single, doble dan triple bahkan lebih
-

bagian dalam, MCB

Keterangan gambar :
1. Tuas aktuaror operasi On-Off
2. Mekanisme Actuator
3. Kontak penghubung
4. Terminal Input-Output
5. Batang Bimetal
6. Plat penahan & penyalur busurapi
7. Solenoid / Trip Coil
8. Kisi-kisi pemadam busur api


3.       GFCI (Ground Fault Circuit Interrupter)
GFCI adalah Ground Fault Circuit Interrupter, yang berfungsi memutus rangkaian jika terjadi kesalahan dalam grounding. Jika ada seseorang yang terkena sengatan listrik, secara otomatis dia akan meng-grounding-kan rangkaian.
GFCI sendiri memiliki ground referensi. Ketika ground dari manusia dibandingkan dengan ground referensi, maka ground dari manusia dianggap suatu kesalahan. Maka GFCI akan memutus rangkaian dalam waktu kurang dari seperempat detik. Bagian dalam dari GFCI menyerupai Sekring model baru.

4.       ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker)
Cara kerja atau prinsif kerja ELCB adalah ketika terjadi kontak antara listrik dan tubuh manusia,maka arus akan mengalir melalui tubuh manusia ke grounding atau bumi maka akan terjadi perbedaan total arus yang melewati ELCB sehingga akan memicu alat tersebut memutuskan arus listrik seketika. 
Di dalam ELCB tidak terdapat pengaman thermal ataupun magnetis (kecuali adanya tambahan komponen). Komponen ini juga tidak dapat digunakan untuk mendeteksi kebocoran arus yang melebihi 6kA.


C.      PROSEDUR  PERTOLONGAN  PERTAMA  PADA PENANGANAN AKIBAT  ELECRICAL  SHOCK DAN TERBAKAR
Pertama Matikan sumber listrik jika memungkinkan. Jika tidak, putuskan hubungan antara sumber listrik dengan korban menggunakan benda yang kering bukan logam jangan menyentuh korban secara langsung karena kemungkinan arus listrik akan mengalir pada tubuh anda juga.

matikan saklar

atau matikan MCB

jauhkan korban dengan kabel menggunakan alat non konduktor

Kedua Periksa tanda-tanda pernafasan, denyut jantung, dan pergerakan korban.

Ketiga
 Panggil bantuan di sekitar tempat kejadian.

Keempat 
Jika korban tidak bernafas dan denyut nadi berhenti lakukan CPR (pemberian nafas buatan) lalu penekanan di bagian dada 4 –5,5 cm.

periksa denyut nadi
panggil bantuan jika perlu (aduh,, di gambar dah gosong tuh korban)

posisi awal sebelum mencipok,, eh salah  maksudya
memberi napas buatan

langsung cium,, eh salah lagi, masudnya langsung beri napas buatan sekencang anda bisa meniup.


jika belum bernapas dan jantung belum berdenyut, lakukan penekanan di bagian dada,,
jika masih tidak bernafas bawa ke rumah sakit,, mudah-mudahan aja masih bisa tertolong,,, (klo yg nolong cantik biasanya cepet siuman tuh,,, haha becanda gan..) 





SEKIAN DAN TERIMAKASIH haha,,, MOHON MAAF jika ada penulisan yang salah atau tidak sesuai EYD dan kurang berkenan,, untuk Kompetensi dasar lainya belum saya edit murid-muridku X TAV 1-4...
Daftar Pustaka

Drs. Heru Subagyo, Keselamatan Kerja, APEI-JATIM 2000
Ir. Imam Soebari, Keselamatan dan Kesehatan Kerja(K3), APEI-JATIM
2000
H.N.C. Stam, Keselamatan dan Kesehatan di Tempat Kerja, Katalis-
Jakarta 1989
Tia Setiawan, Harun Keselamatan Kerja dan Tata Laksana Bengkel,
Depdikbud 1980

     UNTUK YANG INGIN POWeR POINtNYA saya belum ngupload nih,,, tapi bisa request lewat pesan KE-
langsung ajah kirim pesan dengan format REG<SPASI>JUDUL<spasi>Email