MENDEMONSTRASIKAN PENGGUNAAAN
FASILITAS PERALATAN KESELAMATAN KERJA
A. PENGENALAN
PERALATAN TOMBOL – TOMBOL EMERGENSIA.
PENGENALAN
PERALATAN TOMBOL – TOMBOL EMERGENSI
1. Emergency
Push Button adalah alat
yang dapat digunakan sebagai tombol untuk membuka Access Control system.
Button ini terutama digunakan sebagai trigger untuk membuka pintu yang
terkontrol secara elektronik.
2. Stainless Push Button adalah alat yang dapat digunakan sebagai tombol untuk membuka Access
Control system. Button ini terutama digunakan sebagai trigger untuk membuka
pintu yang terkontrol secara elektronik
3. Touchless Exit Button adalah sensor yang
dapat digunakan sebagai pengganti tombol untuk membuka pintu yang
diintegrasikan dengan akses kontrol sistem
4. Wide Plastic Exit Button adalah alat yang
dapat digunakan sebagai tombol untuk membuka Access Control system
5. Stainless Steel Exit Button adalah alat yang
dapat digunakan sebagai tombol untuk membuka Access Control system
B.
PRINSIP
KERJA DETEKTOR
1. PRINSIP KERJA
DETEKTOR ASAP
· 1. SMOKE DETEKTOR
Smoke detector yaitu detector atau sensor yang bekerja bila terkena asap atau debu
dengan batas yang telah di tentukan, jika dalam sebuah ruangan timbu atau
terdapet asap maka sensor ini akan mendeteksinya dan akan memicu alarm
kebakaran menyala.
Pada
prakteknya smoke detector di gunakan untuk memproteksi secara dini ruangan dari
kebakaran dengan mendeteksi asap yang keluar sebelum api membesar. Sering di
gunakan di ruangan seperti ruang tamu, ruang makan, ruang komputer, kamar tidur
dan lain sebagainya.
Jenis Smoke detector ada 2 yaitu Optical Smoke Detector dan
Ionization Smoke Detector. Perbedaan keduanya terletak
dari sensor pendeteksi asapnya. Optical Smoke Detector menggunakan sinar
infrared yang sensitif terhadap asap, sedangkan Type Ion menggunakan sensor
yang sensitive terhadap reaksi kimia. Untuk pembahasan detailnya bisa dilihat
di wikipedia.
Harga Optical Smoke
detector biasanya lebih mahal dari yang Ionization. Ini di sebabkan type yang
optical lebih akurat dalam mendeteksi asap, sedangkan yang ion kadang2 partikel
yang bukan asap (debu misalnya) bisa terdeteksi
2. Heat
Detektor
Yaitu detector yang
bekerja berdasarkan adanya kecepatan naiknya temperature dan batas temperature
maximal yang diperbolehkan (135 F/57 C)
Jenis sensor ini ada 2 macam, yang pertama di
kenal dengan istilah ROR (Rate Of Rise) dan satunya lagi Fixed Heat Detector.
·
ROR (Rate Of
Rise)
Sensor ini dapat
mendeteksi Panas api tanpa harus terbakar langsung. Di dalam sensornya ada
lempengan bimetal yang akan kontak bila sensor ini di kenai perubahan suhu yang
cukup signifikan (biasanya perubahan suhu antara 6,7 - 8,3 derajat
celcius/menit). Ketika suhunya normal kembali bimetal ini akan kembali seperti
semula. Tapi kalau sensor ini terkena langsung api dan lepas kontaknya ya
pastinya tidak bisa digunakan lagi. Untuk men-test dapat menggunakan hair dryer
biasa, hembusan angin panas dari hair dryer cukup untuk men-'trigger' ROR tanpa
merusaknya.
·
Fixed Heat
Detector
Secara fisik, tidak
ada perbedaan dari type ROR. Yang membedakanya hanyalah type ini baru akan
mengirim kontak alarm bila suhu sudah mencapai 58 derajat celcius. Setelah itu
sensor tidak bisa di gunakan lagi dan harus di ganti. Biasanya type ini di
pasang di ruang panel, ruang genset atau ruang pompa, karena kondisi ruang2
tersebut dalam kondisi normalnya saja sudah panas, dan untuk mencegah
terjadinya 'false alam' bila sensor yang di pasang type ROR.
Perbedaan fungsi dua
type di atas yang menentukan type Heat Detector mana yang paling cocok di
tempatkan di sebuah ruangan.
Heat Detector paling
banyak di gunakan pada installasi Fire Alarm di gedung2 bertingkat berpasangan
dengan Smoke Detector. Heat Detector bukanlah sensor untuk keselamatan, sebab
sensor ini baru memberikan sinyal alarm bila sudah muncul api, untuk
keselamatan Smoke detector lebih cocok digunakan. Heat Detector tidak
membutuhkan power supply, sedangkan harganya tidak mahal kok.. untuk Merk China
bisa di beli dengan harga kira2 100ribuan.\
3. HALON
Alat pemadam
kebakaran Halon digunakan secara luas untuk kebakaran pada komputer dan
peralatan elektronik. Alat pemadam portabel berisi 'Halon 1211 dan sistem tetap
yang digunakan' Halon 1301 '. Ketika disadari bahwa gas yang digunakan adalah
yang paling merusak lingkungan dalam hal penipisan lapisan ozon, penggunaan
sebagian besar dilarang.
Halon merupakan salah
satu kelompok Bahan Perusak Ozon (BPO) yang diatur produksi dan konsumsinya
dalam Protokol Montreal
Halon merupakan salah satu dari Alat
Pemadam Api Ringan (APAR) yaitu diantaranya:
1. APAR Jenis Air
2. APAR Jenis Busa
3. APAR Jenis Karbon Dioksida
4. APAR Jenis Serbuk Kimia Kering
(dry chemical powder)
5. APAR Jenis Gas
Halon dan Pasca Halon
4. Water Sprinkler Pemadam Kebakaran
Sprinkler bekerja
dengan menggunakan sistem pendeteksi panas, sehingga prinsipnya hampir sama
dengan heat detector detektor panas yang saya maksud untuk sprinkler biasanya
dinamakan sprinkler head sprinkler head akan pecah atau meleleh jika terkena
panas, titik pecah atau melehnya suatu head sprinkler tergantung dari spesifikasi
panas yang kita inginkan.
Alat ini merupakan Mechanical Accessories, biasa
di gunakan untuk installasi Fire Fighting. Berfungsi sebagai pemadam kebakaran
secara otomatis bila sprinkler ini terkena api / suhu mencapai 68 derajat
celcius. Warna merah di tabung kaca adalah air raksa yang akan memuai dan
memecahkan tabung kaca bila terkena panas. Hubungannya dengan Automation adalah
ketika Head sprinkler pecah dan mengeluarkan air, maka air dalam pipa akan
mengalir, aliran air ini akan memicu flow switch dan flow switch inilah yang
memberikan informasi ke perangkat electronic seperti Fire Alarm atau Building
Automation System
Fire damper merupakan alat untuk memblokir
lubang pentilasi secara otomatis jika terjadi kebakaran, dengan kata lain alat
ini akan membatasi oksigen sehingga kebakaran tidak akan terlalu besar karena
suplai oksigen yang minim. Pada prinsifnya jika oksigen semakin minim maka kebakaran semakin kecil karena kebakaran merupakan proses oksidasi yang memerlukan iksigen.
¨Ir. Imam Soebari, Keselamatan dan Kesehatan Kerja(K3),
APEI-JATIM2000
¨H.N.C. Stam, Keselamatan dan Kesehatan di Tempat Kerja, Katalis-Jakarta 1989
¨Tia Setiawan, Harun Keselamatan Kerja dan
Tata Laksana Bengkel,Depdikbud
1980
¨http://Ibtadago.blogspot.com
DOCX or PPT req ke Alamat_ini_@@@@@
artikel lain tentang K3 menerapkan kesehatan keselamatan kerja_EFFEK Kejutan Listrik
DOCX or PPT req ke Alamat_ini_@@@@@
artikel lain tentang K3 menerapkan kesehatan keselamatan kerja_EFFEK Kejutan Listrik