Water Activated Alarm
"sumpag GW g punya gambar yang bagus,,,"
Rangkaian ini digunakan untuk
mendeteksi level ketinggian air, biasanya dipasang pada tangki air, ketika
kedua ujung plat terkena air maka alarm akan berbunyi.
Cara
kerja rangkaian :
-
Pada saat kedua ujung plat
logam terkena air, maka resistansi dikedua ujung plat akan berubah, begitu juga
dengan nilai resistansi R2 akan berubah pula. Hal ini menyebabkan arus basis
pada Q1 akan berubah ( Ib Q1 ), maka arus
emitor akan mengalir menuju kolektor, sehingga tegangan dari sumber akan mengalir
menuju R3 dan R4.
-
Pada R3 dan R4 terjadi
prinsip pembagi tegangan, besarnya tegangan diantara R3 dan R4 akan memberikan trigger pada Gate
SCR. Ketika Gate menerima trigger, dengan seketika SCR akan berkonduksi, dan
arus pun akan mengalir dari Anoda menuju Katoda.
-
Pada saat SCR berkonduksi,
maka kaki alarm yang lainnya akan terhubung ke ground, dengan demikian alarmpun
akan berbunyi.
-
Fungsi dari D1 adalah
sebagai pengaman untuk melindungi Alarm dan SCR, apabila ada tegangan Positif
yang berlebih masuk pada katoda D1, tidak akan dilewatkan ke Anoda, karena
apabila terjadi demikian Dioda mendapatkan bias reverse.
-
Apabila SCR telah
ditrigger walaupun hanya satu kali dengan arus DC maka SCR akan terus
berkonduksi dan alarmpun akan terus berbunyi. Untuk mematikan alarm apabila
telah berbunyi, kita bisa memutuskan arus yang menuju Anoda tersebut yaitu
dengan cara memasang tombol reset ( Switch push-button NC ) yang
dipasang seri dengan SCR, kemudian menekan tombol tersebut.
"lagi-lagi gambarnya jelek gan,,,"
Rangkaian ini merupakan salah satu jenis rangkaian
alarm yang menggunakan LDR sebagai sensornya. Apabila ada cahaya ( cahaya terang ) mengenai
permukaan LDR maka rangkaian akan bekerja, dan alarmpun akan berbunyi.
Cara
kerja rangkaian :
- Prinsip kerja dari LDR
adalah apabila ada cahaya terang mengenai permukan LDR, maka resistansi dari
LDR tersebut akan mengecil, dan apabila tidak ada cahaya yang mengenai
permukaan LDR tersebut, resistansinya akan besar sekali.
- RV1 pada rangkaian ini
berfungsi sebagai referensi untuk menentukan sensitifitas dari LDR tersebut.
- Ketika ada cahaya terang
mengenai permukaan LDR, maka Pada LDR dan RV1 terjadi prinsip pembagi tegangan
output dari pembagi tegangan tersebut dilewatkan pada basis dari Q1, sehingga Ic Q1 akan mengalir menuju emitor Q1.
- Tegangan output dari
emitor Q1 akan mengalir pada R1 dan R2. Pada R1 dan R2 akan terjadi prinsip
pembagi tegangan.
- Sesuai dengan prinsip
kerja dari LDR, output dari pembagi tegangan ini kecil pada saat keadaan gelap
( ketika resistansi LDR tinggi ), tetapi output dari pembagi tegangan tersebut
akan besar pada saat kedaan menjadi terang ( ketika resistansi LDR rendah ). Besarnya
tegangan output dari pembagi tegangan ini akan diumpankan untuk memberikan
trigger pada Gate SCR.
-
Ketika Gate SCR telah
diberikan trigger, maka SCR akan berkonduksi. Sehingga arus akan mengalir dari
Anoda menuju Katoda dari SCR. Pada saat SCR berkonduksi, maka kaki alarm yang
lainnya akan terhubung ke ground, dengan demikian alarmpun akan berbunyi.
-
Apabila SCR telah
ditrigger walaupun hanya satu kali dengan arus DC maka SCR akan terus
berkonduksi dan alarmpun akan terus berbunyi. Untuk mematikan alarm apabila
telah berbunyi, kita bisa memutuskan arus yang menuju Anoda tersebut yaitu
dengan cara memasang tombol reset ( Switch push-button NC ) yang
dipasang seri dengan SCR, kemudian menekan tombol tersebut.
-
Fungsi dari D1 adalah
sebagai pengaman untuk melindungi Alarm dan SCR, apabila ada tegangan Positif
yang berlebih masuk pada katoda D1, tidak akan dilewatkan ke Anoda, karena
apabila terjadi demikian Dioda mendapatkan bias reverse.
"nah itu dia gan sekilas analisis mengenai ke-du rangkaian sederhana di atas,,, moga ada m,anfaatnya"
@M.I.B & Ahmad Sadely